Yesus telah dan terus memberi pengaruh begitu mendalam dalam diri para pengikut-Nya. Mereka yakin bahwa tidak mungkin ada orang lain yang sama atau lebih besar dari pada-Nya. Bahkan Musa atau Elia tidak (Markus 9: 2 – 8), Abraham juga tidak (Yohanes 8:58). Tidak perlu lagi “menantikan seorang lain” (Matius 11:3).
Yesus adalah penggenapan setiap janji dan nubuat. Kalau ada yang harus diangkat menjadi Mesias, Raja, Tuhan, Anak Allah, tidak ada kemungkinan lain kecuali Yesus (Kis 2:36; Rom 1:4; Wahy 17:14; 19:16).
Yesus adalah terobosan sejarah manusia. Kata-kata-Nya adalah sabda Allah. Roh-Nya adalah Roh Allah. Perasaan-Nya adalah perasaan Allah.
Pada zaman ini percaya kepada Yesus berarti setuju dengan yang telah dikatakan mengenai diri-Nya. Percaya kepada Yesus berarti percaya bahwa Dia Ilahi. Percaya bahwa Yesus Ilahi adalah memilih untuk menjadikan Dia dan yang Ia perjuangkan sebagai Allah.
Kita sudah melihat seperti apakah Yesus itu. Karena kita telah mengimani bahwa Dialah Allah kita, maka seluruh pribadi Yesus kita yakini memberi inspirasi dalam hidup kita. Seluruh hidup kita hendaknya diinspirasi, dimotivasi dan didorong oleh pribadi Yesus yang kita kenal dan kita imani itu. Dengan demikian Yesuslah tokoh idola kita dalam hidup.
Menjadikan Yesus sebagai tokoh idola berarti berusaha untuk menyerupai Yesus, berusaha untuk seperti Yesus, berusaha untuk menjadi kebanggan Yesus dalam setiap langkah, dan dalam setiap peri kehidupan kita. Yesus menjadi nafas dalam kehidupan kita.
Sebagai orang yang mengimani Yesus, maka bukan hal yang salah, jika kita mengidolakan Dia dalam hidup kita. Dia yang telah kita kenal melalui sabda dan perbuatan-Nya, dapat menjadi idola bagi kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar