Maria diberi kabar oleh malaikat Tuhan, bahwa ia akan mengandung dari Roh Kudus.
Salam Maria …Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu.
Salam Maria ….
Sabda sudah menjadi daging, dan tinggal di antara kita.
Salam Maria ….
Doakanlah kami, ya Santa Bunda Allah, supaya kami dapat menikmati janji Kristus.
Ya Allah, karena kabar malaikat kami mengetahui bahwa Yesus Kristus Putra-Mu menjadi manusia; curahkanlah rahmat-Mu ke dalam hati kami, supaya karena sengsara dan salib-Nya, kami dibawa kepada kebangkitan yang mulia. Sebab Dialah Tuhan, pengantara kami. Amin.
Mengenal Doa Malaikat Tuhan Yang Didaraskan Setiap Hari
Kepopulerannya sudah tidak diragukan lagi, sebagian besar umat Katolik Roma mempunyai kebiasaan untuk mengucapkan rangkaian doa ini sebanyak tiga kali dalam satu hari.
Selain menggunakan istilah Angelus (Bahasa Latin) doa tersebut juga dikenal dengan “Doa Malaikat Tuhan”. Nama ini diambil dari kata pertama di dalam doa tersebut yang dalam bahasa latin bunyinya: Angelus Domini nuntiavit Mariae atau Malaikat Tuhan menyampaikan kabar kepada Maria.
Doa ini merupakan salah satu dari beberapa devosi yang ada di dalam ajaran Katolik.
Sejarah Doa Angelus Pertama Kalinya
Mengutip dari catholicism.org. Asal mula doa ini dapat ditelusuri kembali ke Italia abad ke-11, di mana biarawan Fransiskan mengucapkan doa tiga Salam Maria selama doa malam, ketika bel terakhir di malam itu.Seiring waktu, para biarawan mendorong umat Katolik di wilayah mereka untuk mengakhiri setiap hari dengan cara yang sama dengan mendaraskan tiga Salam Maria.
Awalnya doa tersebut banyak dilakukan di negara-negara yang mayoritas menganut agama Katolik. Kemudian doa ini berkembang dari abad ke abad sampai dengan zaman Paus Yohanes XXII yang memberikan indulgensi kepada orang yang mengucapkannya.
Paus Pius V dalam tahun 1571 memperbaharui dan melengkapi bentuknya seperti yang kita kenal sekarang ini. Pada waktu itu, doa ini diucapkan pada dini hari untuk menghormati kebangkitan Yesus, pada siang hari untuk menghormati sengsara Yesus dan pada senja hari untuk menghormati peristiwa Inkarnasi.
” Paus Paulus VI dalam ensiklik “Marialis Cultus” menulis, “Doa ini sesudah berabad-abad tetap mempertahankan nilainya dan kesegaran aslinya. ”
Paus Yohanes Paulus II menandaskan bahwa doa tersebut tak perlu diubah sebab bentuknya sederhana, diangkat dari Injil, dan asal-muasalnya berkaitan dengan doa perdamaian dan misteri Paska.
Maksud dan Tujuan Dari Pendarasan Doa Angelus
Dalam satu hari doa ini didaraskan sebanyak 3 (tiga) kali. Meskipun pengucapannya sama, namun maksud dan tujuannya berbeda, disesuaikan dengan waktunya.
Adapun tujuan dari doa di pagi hari adalah : Menghormati kebangkitan Kristus yang telah bangkit dan bersama Kristus kita memulai dari dengan semangat kebangkitan.
Pada siang hari : Menghormati sengsara Kristus saat di tengah pekerjaan kita yang berat, agar kita senantiasa ingat Kristus yang telah berkorban bagi kita.
Sedangkan doa sore hari bertujuan agar kita senantiasa menghormati Inkarnasi Allah menjadi manusia. Terlebih saat kita hendak beristirahat, agar kita selalu ingat bahwa Allah selalu tinggal beserta kita.
Banyak keluarga Katolik dengan setia mengucapkannya pada pagi, siang dan malam hari. Juga di Indonesia, sejak puluhan tahun yang lampau, bila mendengar lonceng Angelus berbunyi, umat langsung meninggalkan segala kesibukannya untuk sejenak memanjatkan doa tersebut.
Pada Masa Paskah, Doa Angelus diganti dengan Doa Ratu Surga.
Dalam doa ini, biasanya satu orang akan mengucapkan suatu kalimat dan yang lain memberikan tanggapan.DOA RATU SURGA (dalam Masa Paskah)
Ratu Surga bersukacitalah, alleluya,
sebab Ia yang sudi kau kandung, alleluya,
telah bangkit seperti disabdakan-Nya, alleluya!
Doakanlah kami pada Allah, alleluya!
Bersukacita dan bergembiralah, Perawan Maria, alleluya,
sebab Tuhan sungguh telah bangkit, Alleluya!
Ya Allah, Engkau telah menggembirakan dunia dengan kebangkitan Putra-Mu, Tuhan kami Yesus Kristus. Kami mohon, perkenankanlah kami bersukacita dalam kehidupan kekal bersama BundaNya, Perawan Maria. Demi Kristus, pengantara kami. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar