Selasa, 28 Desember 2021

Sakramen Penguatan

  • Sakramen krisma/penguatan adalah sakramen kedewasaan, pemantapan. Dengan menerima sakramen ini orang dianggap sudah dewasa dalam iman. Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat melihat bahwa ciri orang yang dewasa antara lain: bertanggung jawab, mampu membedakan yang baik dan jahat, mandiri, mampu mengambil keputusan dengan bijak, mampu mengendalikan diri, tidak mudah terbawa arus, dan sebagainya.
  • Sakramen penguatan adalah sakramen yang memberi Roh kudus supaya mengakarkan kita lebih kuat dalam persekutuan anak-anak Allah, menggabungkan kita lebih erat dengan Kristus, memperkuat hubungan kita dengan Gereja, membuat kita mengambil bagian yang lebih banyak dalam perutusannya dan membantu kita supaya memberi kesaksian iman kristen dengan perkataan dan perbuatan. (KGK 1316).
  • Syarat bagi seseorang agar dapat menerimat sakramen penguatan adalah: 
1) sudah menerima sakramen baptis dan ekaristi,
2) dan berusia minimal 12 tahun ke atas, 
3) dan mengikuti pelajaran agama (persiapan) kurang lebih 1 tahun.
  • Dalam sakramen penguatan, ritus pokok adalah pengurapan minyak suci (minyak Krisma) yang diberikan oleh Uskup dan yang dilaksakanakan dengan penumpangan tangan oleh petugas Gereja (Uskup dan wakilnya). Rahmat dari sakramen penguatan adalah pencurahan Roh Kudus, yang memberikan kekuatan dalam memberikan kesaksian iman dan kita dijadikan berani untuk mewartakan Kabar gembira di tengah dunia.
  • Sakramen ini diterimakan satu kali seumur hidup.
  • Untuk menerima penguatan, orang harus berada dalam suasana rahmat. Karena itu dihimbau supaya mereka menerima sakramen tobat terlebih dahulu sehingga dibersihkan sebelum menerima anugerah Roh Kudus. Di samping itu, doa yang intensif juga akan mempersiapkan orang untuk menerima kekuatan dan rahmat Roh Kudus dengan kerelaan batin (KGK, Art. 1310).
  • Makna Sakramen Penguatan: menjadikan kita sungguh anak Allah, menyatukan kita lebih teguh dengan Kristus, menambah karunia Roh Kudus, dan mengikat kita lebih sempurna kepada Gereja. Sakramen Penguatan menyebabkan curahan Roh Kudus dalam kelimpahan seperti yang pernah dialami para Rasul pada hari Pentakosta, yang lebih berani mengakui nama Kristus.
  • Orang yang telah menerima Sakramen Penguatan membawa konsekuensi: bertanggung jawab menjadi saksi Kristus baik dalam Gereja sendiri, dalam keluarga, di sekolah, di tempat kerja, dan di lingkungan masyarakat yang lebih luas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BUKU GURU AGAMA KATOLIK KELAS 7

Berikut ini adalah beberapa link BUKU GURU AGAMA KATOLIK KELAS 7  BAB 1   Manusia sebagai Citra Allah BAB 2    Kemampuan dan Keterbatasanku ...